Rapat Koordinasi POKJA AMPL

Rapat Koordinasi POKJA AMPL
Situasi Rapat Koordinasi POKJA AMPL di Sikka

Senin, 18 Oktober 2010

PEMBANGUNAN SAB DESA EGON GAHAR DILANJUTKAN LAGI

Proses pembangunan saran air bersih di Desa Egon Gahar Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikka dilanjutkan lagi. Semangat masyarakat Egon Gahar kembali terpicu untuk melanjutkan pembangunan SAB ini setelah pemerintah Desa dan Tokoh masyarakat Egon Gahar melakukan rapat koordinasi tingkat Desa untuk membahas keberlanjutan dari proses pembangunan SAB Sambungan Rumah yang sempat terhenti selama 7 bulan, sejak bulan Maret 2010 yang lalu.
Hasil pantauan fasilitator AMPL Sikka yang melakukan monitoring di Desa Egon Gahar,Senin 18 Oktober 2010 kemarin, nampak dua bak reservoir yang terletak di tengah kampung Gedot dan Kampung Lere mengalami perubahan. Bak Reservoir I sudah mengalami penambahan pembangunan di sisi barat tembok bak air. Sedangkan bak Reservoir II yang awalnya hanya berupa fundasi, sudah dibangun tembok di ketiga sisinya. nampak ada komitmen dari warga terkait proses penyelesaian pembangunan SAB ini. Bapak Urbanus Redong, Sekretaris Desa Egon Gahar yang dijumpai di Kantornya kemarin menjelaskan perihal kelanjutan proses pembangunan SAB ini. Menurut Bapak Urbanus, kelanjutan proses pembangunan SAB ini dimulai dua minggu yang lalu setelah sebelumnya diadakan rapat koordinasi di tingkat desa. "keputusan rapat melahirkan komitmen bersama untuk melanjutkan proses pembangunan ini hingga bulan Desember tahun 2010." Demikian bapak Urbanus menjelaskan.
Ketika ditanya perihal kendala yang dihadapi dalam proses pengerjaan SAB, bapak urbanus menegaskan perihal kendala pada partisipasi baik masyarakat maupun tenaga teknis. masyarakat tidak aktif untuk bergotong royong. di samping itu tenaga teknis yang ada masih kurang memahami pekerjaannya. ada sepuluh orang tenaga teknis namun yang bekerja hanya satu atau dua orang saja."
Hasil pantauan fasilitator di lokasi Bak Reservoir II, banyak material yang bertumpuk di sekitar lokasi bak, seperti di jalan raya ada batu bata dan di samping bak reservoir yang dibangun itu ada tumpukan pipa dan besi beton. selain itu, material berupa pipa dan keran-keran air masih bertumpuk di samping barat Kantor Desa Egon Gahar dan di dalam gudang.
Kepala Desa Egon Gahar, Yulius yang ditemui di rumahnya membenarkan prihal keberlanjutan dari proses pembangunan SAB ini. Menurut bapak yang baru satu tahun menjabat sebagai kepala Desa Egon ini, sebenarnya proses pembangunan ini berjalan dengan baik jika pasrtisipasi masyarakat dan koodinasi dari panitia itu berjalan dengan baik. pada dasarnya, semangat baru yang muncul ini adalah semangat dari pihak pemerintah desa dan tokoh masyarakat. "kami tidak terlalu peduli lagi dengan panitia. kami mau pembangunan SAB ini selesai tahun ini. kami malu juga dengan mandeknya kegiatan ini. semua tukang memang tidak selalu hadir. tetapi selalu ada satu atau dua orang tukang yang bersedian membantu kami ketika kami bergotong royong setiap hari kerja. hari kerja untuk membangun SAB ini dilaksanakan setiap hari senin dan Kamis.
progam pembangunan SAB Desa Egon Gahar ini sebenarnya terlaksana atas kerja sama Masyarakat Egon Gahar -Pemda Kab. SIkka dan Unicef sebagai donatur. dalam proses pembangunan ini, penekanan utama terletak pada partisipasi masyarakat. hal ini berkaitan dengan sistem pemberdayaan yang sedang gencar dijadikan kebijakan dalam pembangunan SAB di Desa-Desa yang berlaku secara nasional. inilah kebijakan utama pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) yang berkembang sekarang. program ini sudah dimulai sejak tahun 2008 yang lalu. namun karena prosesnya melibatkan banyak pihak dalam mendorong partisipasi, maka ketika satu pihak tidak aktif maka program itupun tidak berjalan dengan baik.
pihak Bappeda Kabupaten Sikka sebagai mitra kerja Unicef di tingkat Kabupaten Sikka menjelaskan bahwa dana untuk pembangunan SAB itu sudah dikucurkan. material yang merupakan bagian yang menjadi tanggung jawab Unicef sudah di antar ke Desa Egon Gahar. jadi tidak ada lagi kekurangan yang menjadi tanggung jawab donatur. yang kurang hanyalah partisipasi masyarakat dalam bekerja.
ya, mungkin inilah resiko dari mimpi untuk memberdayakan masyarakat setelah pemerintah menidurkan masyarakat dengan proyek-proyek yang masuk ke desa-desa. program pemberdayaan memang baik. namun butuh proses untuk menuju sukses.

Tidak ada komentar: