Rapat Koordinasi POKJA AMPL

Rapat Koordinasi POKJA AMPL
Situasi Rapat Koordinasi POKJA AMPL di Sikka

Selasa, 23 November 2010

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN AMPL

Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) merupakan dasar dari seluruh orientasi pembangunan AMPL ke depan. kebijakan ini disepakati dalam konteks kerja sama stakeholder terkait pembangunan AMPL, di anataranya adalah Bappenas, Kementrian Pemukinman dan Prasarana Wilayah, Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Keuangan pada tahun 2003. Kebijakan ini searah dengan tujuan utama pembangunan AMPL yakni meningkatkan pembangunan, penyediaan, pemeliharaan dan meningkatkan kehandalan dan keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan. kebijakan bersama ini dibangun untuk mencapai tujuan utama pembangunan AMPL ini.
kebijakan-kebijakan AMPL itu adalah sebagai berikut:
1. Air merupakan benda sosial dan benda ekonomi. selain sebagai benda sosial (public good), yang bisa diperoleh secara cuma-cuma air juga merupakan benda ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan perkapita sebuah rumah tangga. kampanye perlu dilakukan bahwa air itu merupakan benda langka yang mempunyai nilai ekonomi dan memerlukan pengorbanan untuk mendapatkannya, baik berupa uang maupun waktu.
2. Pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap Kebutuhan
3. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
5. Keberpihakan kepada masyarakat Miskin
6. Peran Perempuan dalam pengambilan Keputusan
7. Akuntabilitas proses pembangunan
8. Peran pemerintah sebagai fasilitator
9. Peran Aktif masyarakat
10.Pelayanan Optimal dan tepat sasaran
11.Penerapan prinsip pemulihan biaya

Minggu, 07 November 2010

Rapat Koordinasi POKJA AMPL

oleh Max Adifan

Rapat koordinasi POKJA AMPL tanggal 6 November 2010 dipimpin oleh Sekretaris BPPPMD Kabupaten Sikkka bapak Drs. Yoseph Dade. Rapat ini dihadiri oleh BPPPMD Kabupaten Sikka, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, BPM Kabupaten Sikka, Dinas PU Kabupaten Sikka, Pamsimas, Plan, YDD, Unicef -Kupang dan Camat Kangae.
Agenda:
* Sharing Proses Rakorda AMPL Propinsi Nusa Tenggara Timur oleh Bpk. Drs. Yoseph Dade dan Bpk. Matheus Karyono
* Up Date Kemajuan Pembangunan SAB di Desa Egon Gahar
* Diskusi seputar lokasi sasaran program tahun 2011 PAMSIMAS Kabupaten Sikka

ada beberapa kesimpulan yang dihasilkan peserta rapat, di antaranya adalah:
1. Kehadiran POKJA AMPL merupakan tanggung jawab bersama pelaku dan Jejaring POKJA AMPL
2. Perlu ada rasa memiliki terhadap POKJA AMPL
3. Semua program air minum dan sanitasi yang masuk ke Kabupaten Sikka harus melalui wadah POKJA AMPL
4. Terjadi tumpang tindih proses intervensi beberapa desa oleh pelaku dan Jejaring AMPL
5. Program tidak terkolaborasi dengan baik
6. Perlu pemetaan wilayah intervebsi / dampingan
7. Bappeda melalui Kabid SOSBUD harus mengalokasikan dana pendamping yang dianggarkan melalui DPA
8. Pertemuan POKJA harus menjadi ajang pertemuan ide dan usul saran tentang pengelolaan air minum dan sanitasi
9. perlu pelatihan penyusunan database AMPL
10. Pembangunan SAB di Egon Gahar masih harus dilanjutkan. Koordinasi teknisnya perlu dilakukan secara tersendiri oleh beberapa pihak terkait

Kesepakatan yang dihasilkan oleh Rapat POKJA AMPL adalah sebagai berikut:
a. Semua program air minum dan sanitasi yang masuk ke Kabupaten Sikka harus melalui wadah POKJA AMPL
b. POKJA AMPL harus menjadi dapur data AMPL yang dapat diakses oleh semua pelaku dan Jejaring
c. Pelaku dan Jejaring harus mengakses Data base AMPL sebelum menetapkan lolasi sasaran pembangunan setiap tahun
d. POKJA AMPL harus membuat surat kepada Bupati SIkka untuk menyampaikan data riil pembangunan SAB di calon lokasi sasaran PAMSIMAS tahun 2011
e. Bulan Desember akan dilakukan rapat untuk mengupdate database AMPL Kab. Sikka
f. Dana rapat bulan Desember akan ditanggung oleh Yayasan Dian Desa

rapat sudah berjalan. yang dibutuhkan adalah tidak lanjut. semoga POKJA AMPL Kab. Sikka tetap menjadi wadah sinergitas program yang kokoh dan berkelanjutan.
mari bersama membangun nian tana SIKKA

Selasa, 02 November 2010

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI BPSABS

Aspek pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi merupakan orientasi dasar dari sebuah program pemberdayaan yang sedang gencar digalakan di Kabupaten Sikka. Seiring sejalan dengan program "membangun mulai dari desa" yang sedang digalakan oleh Bupati dan wakil Bupati Sikka periode 2008-2013, program pemberdayaan yang melibatkan mitra kerja pemerintah seperti Non Goverment organization (NGO) /Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah dan akan terus berjuang menemui titik terang.
Dalam kunjungan kerja fasilitator POKJA AMPL Kab. Sikka ke Desa Kowi- Kecamatan Mego pada hari Sabtu, 30 Oktober yang lalu, saya berjumpa dengan beberapa warga, termasuk kepala Desa Kowi. perjumpaan ini melahirkan suatu niat untuk menjadikan Desa Kowi sebagai salah satu calon Desa ODF di Kabupaten Sikka. Niat ini lahir dari ketulusan masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi dalam upaya merawat dan memelihara keberlangsungan sarana air minum yang mereka miliki. Hal ini terwujud melalui keterlibatan aktif masyarakat Desa Kowi untuk mendukung keberadaan Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (BPSABS) melalui pembayaran iuran bulanan. "Iuran bulanan sudah lancar pa, kami membayar Rp. 3.000 per bulan." itulah pengakuan dari ibu Maria salah satu warga dusun .... yang diamini oleh bapak Yanto yang berdiri di sampingnya. warga Dusun ... dalam rancangan awal pembangunan SAB Desa Kowi ini tidak dilayani. hal ini terjadi karena keterbatasan anggaran yang disiapkan oleh Unicef. Namun atas kerja sama pemerintah desa dan masyarakat, tim teknis yang telah dilatih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dalam kerja sama dengan Unicef NTT berjuang untuk membangun jaringan perpipaan ke sepuluh rumah yang masih belum terlayani air minum. Inilah suatu nilai tambah dari proses pemberdayaan.
"Proses pembangunan sudah selesai. Salah satu hal yang membutuhkan perhatian dan kerja sama dari masyarakat adalah proses pemeliharaan dan perawatan sarana. ini demi kepentingan kami sendiri. selama ini kami telah berjuang maksimal untuk menjalankan tanggung jawab pemeliharaan sarana ini. kami tidak mau jaringan air ini rusak. Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi Desa Kowi sudah mulai bekerja optimal. tim teknis sudah menjalankan tugasnya untuk memperbaiki pipa yang bocor, melayani permintaan untuk menambah jumlah sambungan rumah, dll. sedangkan bagian bendahara juga sudah mulai menerima uang iuran pemakai air minum selama tiga bulan terakhir." itulah pengakuan dari Bpk. Yan, Kepala Desa Kowi yang masih berusia 26 tahun itu.
kepala Desa yang masih mudah dan energik ini berusaha untuk menanggapi setiap program yang dicanangkan pemerintah Kabupaten SIkka dan menyalurkannya kepada masyarakat.
Bpk. Matheus yang diwawancarai di rumahnya juga menegaskan perihal keberlanjutan dari proses pemeliharaan dan perawatan SAB di Desa Kowi ini. menurut dia, Unicef sudah mengeluarkan anggaran besar untuk membangunan SAB dengan sistem sambungan rumah ini. "Tidak ada desa lain yang menggunakan sistem sambungan rumah seperti ini, kecuali PDAM di Kota Maumere. Jadi sebenarnya kami di Kowi ini sangat bangga dengan SAB yang kami miliki ini. Kami akan berjuang untuk mempertahankan dan memeliharannya."
perjuangan untuk memelihara dan menjaga SAB ini terbukti dari keberlanjutan proses pengolahan air minum Desa Kowi melalui badan pengelola sarana Air Bersih dan Sanitasi. partisipasi masyarakat inilah yang menjadi landasan pijak bagi keberhasilan sebuah program pembangunan. bila partisipasi masyarakat ini menjadi keputusan masyarakat desa Kowi dalam proses pembangunan Desa selanjutnya, maka bukan tidak mungkin calon Desa ODF di Kabupaten Sikka jatuh pada Desa Kowi. ini harapan terbesar dari masyarakat desa Kowi yang terungkap melalui kepala Desanya.