Rapat Koordinasi POKJA AMPL

Rapat Koordinasi POKJA AMPL
Situasi Rapat Koordinasi POKJA AMPL di Sikka

Sabtu, 16 Juli 2011

Bermimpi di tanah yang tandus

Oleh: Max Adifan

"Akses air minum dan sanitasi merupakan hal yang paling pokok untuk menjadikan kita bermartabat. Hal ini sejalan dengan cita-cita masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sikka yang mengidealkan Sikka bermartabat hingga tahun 2013". Inilah penggalan kalimat yang diutarakan Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang dalam sambutan pembukaan Rapat Finalisasi Rencana Strategis Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) pada hari Selasa 12 Juli 2010 di Aula Biara Karmel Maumere. Di Aula yang bernuansa natural ini pula, anggota POKJA AMPL Kabupaten Sikka telah menggeluti realitas akses masyarakat Kabupaten Sikka terhadap air minum dan sanitasi sambil membuat target yang selaras dengan target Millenium Development Goals (MDG's) goal 7c). Inilah hasil telaahan selama dua hari Selasa dan Rabu/12-12 Juli 2010 yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Sikka.
1. Kondisi riil akses masyarakat Kabupaten Sikka terhadap air minum layak pada tahun 2010 sebesar 51,48 %/ 154.595 Jiwa (BPS Kabupaten Sikka, 2010). Target akses masyarakat Kabupaten Sikka terhadap air minum layak pada tahun 2015 yakni 79,29 % / 252.116 Jiwa / 3.807 Rumah Tangga. Untuk mencapai target ini maka, investasi yang dibutuhkan oleh Kabupaten Sikka sebesar Rp. 150.618.953.060 (seratus lima puluh miliar enam ratus delapan belas juta sembilan ratus ribu enam puluh rupiah) yang dihitung dengan besaran laju inflasi Kabupaten Sikka hingga Juli 2011 sebesar 8,48.
2. Kondisi riil akses masyarakat Kabupaten Sikka terhadap sarana sanitasi yang layak pada tahun 2010 sebesar 31,46 %/ 94.475 Jiwa (BPS Kabupaten Sikka, 2010). Target akses masyarakat Kabupaten Sikka terhadap sarana sanitasi layak pada tahun 2015 sebesar 77,83 % / 247.474 Jiwa / 6.347 Rumah Tangga. Untuk mencapai target ini maka, investasi yang dibutuhkan oleh Kabupaten Sikka sebesar Rp. 64.677.301.232 (enam puluh empat miliar enam ratus tuju puluh tuju juta tiga ratus satu ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah) yang dihitung dengan besaran laju inflasi Kabupaten Sikka hingga Juli 2011 sebesar 8,48.
3. Total Investasi untuk Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Sikka sampai tahun 2015 diperkirakan sebesar Rp. 215.296.254.292 (dua ratus lima belas miliar dua ratus sembilan puluh enam juta dua ratus lima puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh dua rupiah). Besaran investasi dimaksud akan dilakukan dengan pendekatan program / kegiatan berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta/LSM maupun masyarakat melalui kebijakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan kebijakan STBM maka pemerintah Kabupaten Sikka akan menghemat biaya pembangunan AMPL sebesar Rp. 63.178.625.443 (enam puluh tiga miliar seratus tuju puluh delapan juta enam ratus dua puluh lima ribu empat ratus empat puluh tiga rupiah). Dengan penghematan ini maka target investasi pembangunan AMPL-BM Kabupaten Sikka hingga tahun 2015 mencapai Rp. 152.117.628.849 (seratus lima puluh miliar seratus tuju belas juta enam ratus dua puluh delapan ribu delapan ratus empat puluh sembilan rupiah).
4. Dokumen Rencana Strategis pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini akan menjadi dasar bagi proses advokasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka untuk mengejar target pencapaian MDGs, khusus Tujuan 7 c: MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI RUMAH TANGGA TANPA AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK DAN SANITASI DASAR HINGGA TAHUN 2015.
Mimpi ini memang besar. Mimpi ditengah tanah yang tandus, tanah yang kekurangan sumber mata air, tanah yang tingkat curah hujan rendah. tanah yang hanya sanggup berpenghasilan 23 miliar sebagai PAD per tahun. lalu sanggupkah target ini digenapi? Itulah mimpi di tanah yang tandus.