Orientasi Fasilitator Kelembagaan (FK) Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan untuk tahun 2010 dilaksanakan di Camplong pada tanggal 23-28 Agustus 2010 atas kerja sama POKJA AMPL Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang berlangsung lima hari ini telah menghadirkan FK dari tiga Propinsi di Indonesia Timur, yakni 8 FK dari Propinsi NTT, 4 FK dari Propinsi NTB dan 2 FK dari Propinsi Maluku. Ke delapan FK dari NTT terdiri dari 2 FK di pulau Flores yakni dari Kabupaten Ende dan Sikka, 1 FK dari pulau Sumba yakni dari Sumba Timur, 1 FK dari Rote Ndao, 1 FK dari Alor, dan 3 FK dari Pulau Timor yakni Kota Kupang, So'e dan Belu.
sementara itu, 4 FK dari NTB terdiri dari 1 FK dari Bima, 1 FK dari Lombok Barat, 1 FK dari Sumbawa dan 1 FK dari Mataram. sedangkan 2 FK dari Maluku terdiri dari Seram Bagian Barat 1 FK dan 1 FK dari Buru.
Kegiatan orientasi FK yang didukung sepenuhnya oleh Unicef ini juga menghadirkan dua fasilitor unggul sekalian pemateri dari WASPOLA (Water and Sanitation Policy Formulation and Action Planing Project)yakni pa Tomo dan Pa Nur, 2 orang dari CIS Timor.
Orientasi yang berlangsung selama satu minggu itu telah memperkaya fasilitator dengan berbagai materi, di antaranya Kebijakan Nasional tentang AMPL, Kebijakan daerah tentang AMPL, Etika Fasilitasi, Komunikasi, Korelasi antara Program Anggur Merah dan AMPL, Pengenalan Unicef, latihan memfasilitasi, dll.
Selain ceramah dan diskusi serta teknik latihan kelas lainya, hari Jumat tanggal 27 Agustus 2010 FK diberikan kesempatan untuk belajar dari masyarakat kecil di Desa Pili-Kecamatan Kie-Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di Desa Pili FK dihadapkan dengan realitas kesederhanaan masyarakat Desa yang setia menunggu kedatangan rombongan FK dari Camplong. Rombongan FK diterima secara adat timor oleh tetua adat Desa Pili sembari dikalungi selendang timor. seluruh anggota rombongan mendapat masing-masing satu selendang.
satu nilai positip yang dikibarkan oleh masyarakat Desa Pili adalah adanya rasa memiliki terhadap sarana air bersih yang sudah dibangun oleh ProAir sejak tahun 2007-2009 yang lalu. implikasi dari rasa memiliki ini, masyarakat pengguna air di Desa Pili membentuk organisasi Badan Pengelola Sarana Air Bersih Desa Pili yang sekarang asetnya sudah berjumlah Rp. 16.000.000 yang diperoleh dari iuran pengguna air dan bunga yang diperoleh dari Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) yang dibangun setelah BP SABnya bekerja secara bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar